Gerobak

Gerobak
Gerobak Unik berupa gerobak kebab, booth kedai kopi, gerobak bakso

desain gerobak

desain gerobak
desain gerobak unik dan gerobak murah

STICKER BRANDING MOBIL

STICKER BRANDING MOBIL
stiker mobil untuk branding

harga gerobak

harga gerobak
harga gerobak dan paket desain gerobak modern

TIPS MENGATASI KESULITAN DALAM MEMBUKA USAHA

TIPS MENGATASI KESULITAN DALAM MEMBUKA USAHA

bisnis
Business Plan

Sebagian besar orang masih merasa sulit untuk menjalankan sebuah usaha. Berbagai alasan selalu menjadi penghalang mereka untuk mulai melangkah membuat usaha. Tidak memiliki modal yang cukup, selalu menjadi alasan utama bagi kebanyakan orang yang masih takut untuk memulai usaha. Namun anehnya ketika mereka memiliki modal, masih saja mereka beralasan masih bingung untuk memulai usaha di bidang apa????

Masih banyak lagi alasan yang sering digunakan oleh orang – orang yang mentalnya masih mlempem untuk memulai suatu usaha. Untuk itu berikut kami berikan tips mengatasi kesulitan dalam membuka usaha yang sering dijadikan sebagai alasan banyak orang untuk memulai usaha.

1. Mengatasi kesulitan modal

Banyak orang yang ingin membuka usaha, namun tidak adanya modal selalu menjadi hambatan bagi mereka untuk mencoba peluang usaha yang ada. Untuk mengatasi kesulitan modal, Anda dapat mencari partner kerja atau mengajukan pinjaman kepada beberapa lembaga keuangan yang melayani masalah permodalan usaha maupun meminjam pada kerabat Anda yang dapat membantu.

Sebelum Anda mengajukan pinjaman maupun mencari partner kerja, sebaiknya buat proposal usaha dengan rincian modal yang dibutuhkan. Sehingga calon partner kerja maupun kerabat Anda yang ingin memberikan bantuan modal, lebih percaya serta tidak ragu lagi dengan usaha yang akan Anda jalankan.

2. Mengatasi masalah krisis skill maupun percaya diri

Selain kesulitan modal, kurangnya skill membuat seseorang merasa tidak percaya diri untuk memulai sebuah usaha. Untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda untuk membuka usaha sesuai skill Anda, pertama – tama tulis prestasi atau kelebihan yang ada pada diri Anda. Jika sudah mengetahui skill Anda di bidang tertentu, Anda tinggal meningkatkan kemampuan dengan belajar dari buku, belajar melalui orang yang lebih ahli atau bisa juga belajar dengan mengikuti beberapa kursus.

Jika skill Anda masih kurang, tidak perlu berkecil hati karena Anda juga bisa menggandeng partner atau mencari SDM yang terampil dan sudah ahli di bidang tersebut. Jadi Anda dapat menjalankan usaha sekalian belajar meningkatkan skill Anda.

3. Mengatasi masalah jaringan untuk pemasaran

Setelah usaha berhasil dibangun, kesulitan berikutnya yang sering dihadapi para pelaku bisnis adalah kurangnya jaringan sehingga pemasaran yang dilakukan pun juga terbatas. Sebaiknya untuk membangun jaringan, Anda bisa memulainya dari orang – orang yang sering berinteraksi dengan Anda. Mulai dari rekan kerja, tetangga, kerabat, maupun relasi – relasi kerja yang pernah menjadi partner Anda. Tawarkan kelebihan dan prospek usaha Anda, agar mereka bersedia menjalin kerjasama dengan bisnis Anda.

Disamping itu Anda juga bisa membuka jaringan pemasaran dengan berbagai perusahaan besar untuk membantu memasarkan usaha Anda. Misalnya saja bekerja sama dengan advertising company untuk membantu mempromosikan produk Anda.

4. Mengatasi rasa takut akan adanya kegagalan

Kegagalan dan kerugian menjadi momok besar bagi para pelaku usaha, jika Anda tidak berani melawan rasa takut tersebut maka usaha Anda tidak akan berkembang. Lawan rasa takut itu dengan melakukan apa yang Anda takutkan, jalankan usaha Anda dengan fokus dan ketekunan Anda. Karena segala tantangan dan hambatan dalam menjalankan usaha dapat diselesaikan jika Anda fokus dalam menjalankan usaha Anda.

Tidak ada kesulitan yang tidak dapat diselesaikan, untuk itu jangan pernah takut dan ragu untuk membuka sebuah usaha. Kesuksesan usaha Anda tergantung dari niat, tekad dan usaha Anda. Salam sukses.

Odi Anindito : Pencapaian Bagi Pebisnis Muda (Bagian -1)


Odi Anindito : Pencapaian Bagi Pebisnis Muda (Bagian -1)

Redaksi WK kali ini menurunkan tulisan khusus mengenai seorang Odi Anindito. Pengusaha muda asal Surabaya ini menapaki bisnis penuh lika-liku. Sebuah perjalanan yang sungguh unik bagi pembelajaran kewirausahaan di Indonesia. Tulisan berseri akan membuat anda terus kesetrum entrepreneur spirit setiap bulan.

Odi Anindito, muda, namun pintar berbisnis. Ia sedikit dari sekian anak muda Surabaya yang meyakini bahwa kemulyaan hidup dapat dicapai dengan berbisnis. Untuk menjadi pebisnis yang handal, kepiawaian kewirausahaan harus terus diasahnya. Founder serta Managing Director Coffee Toffee yang berusia 28 tahun ini memulai usaha di bidang dunia kopi dikarenakan kecintaannya terhadap minuman ini. Kecintaan yang sungguh membuatnya ia ingin berbisnis dari apa yang disukainya. Dari kecintaan minuman kopi inilah lahir ide-ide bisnis yang meluncur dari benaknya. Pembaca WK, anda saya ajak menelusuri jejak kehidupan Odi, panggilan akrab pria ini untuk memahami bagaimana ia menemukan ide dari sesuatu yang disukainya.

Siapa Odi

Odi Anindito, nama yang njawani, khas anak Surabaya. Latar belakang pendidikannya tidaklah begitu istimewa, bahkan boleh dibilang rata-rata. Meski demikian ia masuk di sekolah SLTP paling favorit di Surabaya, SMP 6 Surabaya. Prestasinya, terbilang lumayan. Selalu masuk tiga besar teratas. Karena prestasi akademik yang lumayan inilah Odi sering diikutkan dalam lomba – lomba akademik antar sekolah. Bahkan pada saat kelulusan SMP ia termasuk 10 besar nilai kelulusan pada saat itu. Setelah lulus SMP, ia meneruskan ke sebuah SMA favorit di Surabaya, SMA 2. Sekolah ini meski sekolah favorit namun dikenal juga tempat sekolahnya anak-anak badung. “Saya memang memilih masuk di sini karena saya menghindari disebut anak-anak pintar,’ ujarnya. Berbeda dengan saat sekolah di SMP, saat sekolah di SMA prestasi akademik Odi mulai menurun. Hal dikarenakan banyak sekali hal – hal yang menarik perhatiannya. Mulai dari menghabiskan waktu dengan teman – teman, kegiatan – kegiatan ekstra kurikuler yang banyak diikuti, sering bolos sekolah, dan yang menurut pengakuannya sangat signifikan ‘menjatuhkan’ nilainya adalah ia mulai tertarik dengan wanita, teman sekolahnya.

“Karena saya sudah pacaran sejak SMA, nilai pelajaran saya anjlok luar biasa,” akunya. Namun, seperti yang diakui Odi, prestasi akademiknya untuk ukuran di kelasnya tidaklah jelek-jelek amat. Tidak bisa dibilang bagus, tetapi jelek sekali juga tidak. Untuk beberapa mata pelajaran tertentu, seperti matematika dan bahasa inggris, bolehlah dibanggakan. “ Jika ada ujian bahasa inggris hampir dapat dipastikan semua teman – teman satu kelas akan berpusat pada lembar ujian saya dan setengah waktu dari ujian tersebut, lembar ujian saya sudah berjalan – jalan dari ujung ke ujung,” ujarnya bangga.

Memperbaiki Diri

Odi termasuk pria muda yang menyukai kompetisi. Suka tantangan. Meski bukan termasuk pelajar terbaik, tetapi saat menghadapi kenyataan bahwa nilai kelulusan SMA rendah telah membuatnya terhenyak. “Saat itu nilai kelulusan saya 46 dari 7 mata pelajaran. Rata-ratanya berarti hanya 6, sementara teman-teman saya yang lain rata-rata memiliki kelulusan diatas 50, atau rata-rata 8, “ ujar Odi mengenang. Hal inilah yang membuatnya bertekad untuk memperbaiki diri. Ia ingin membuktikannya saat akan memasuki ke jenjang universitas. “Saya benar –benar berkonsentrasi pada ujian penerimaan universitas dan saya tidak pernah membuang – buang waktu untuk mempersiapkan diri pada ujian tersebut,” ujarnya.

Akhirnya ia memang dapat diterima di salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia, yaitu ITS (Intitut Teknologi 10 November Surabaya, beberapa orang salah menyebutnya dengan Institut Teknologi Surabaya) pada jurusan dengan rating tertinggi, Informatika. Alasan mengapa ia memilih jurusan tersebut bukanlah sebuah pertimbangan panjang lebar yang memikirkan aspek – aspek masa depan, seperti peluang kerja ataupun hal – hal lainnya.

Pertimbangannya waktu itu adalah untuk pembuktian diri bahwa ia bisa. Dan saat itu ia bertanya, jurusan apakah yang paling sulit serta rating nomor satu di ITS. Banyak teman-teman menjawab, Teknik Informatika. “Saya buktikan, saya bisa masuk di Jurusan teknik Informatika, ITS,” ujar Odi.

Belajar dari Kehidupan

Saat menjadi mahasiswa, untunglah Odi termasuk orang yang cukup mudah beradaptasi sehingga ia dapat menyesuaikan dengan mata perkuliahan disana. Satu hal yang pasti yang dapat ia katakan mengenai apa yang dipelajari selama masa kuliah adalah di jurusan ini ia mulai banyak belajar mengenai logika serta bagaimana berinteraksi sosial.

Selama masa perkuliahan, tradisi prestasi akademik yang tidak terlalu bagus masih berlanjut. Nilainya masih pas-pasan. “Satu hal yang cukup membuat saya tersenyum sampai pada saat ini, karena saya kurang begitu ‘ahli’ dalam hal – hal teknis, seperti programming. Beberapa rekan dan dosen sering melihat hal ini sebagai kelemahan saya,” ujarnya. Namun Odi melihat bahwa hal itu bukanlah hal prinsip. Pada satu titik, pada kelas praktikum, tidak ada teman satu angkatan yang mau satu kelompok dengannya, karena hampir dapat dipastikan ia tidak akan memberikan peran dan sumbangsih apapun dalam kelompok praktikum tersebut. Istilah kata, hanya nebeng nama.

Hal ini tidak menyurutkan nyali Odi, atau membuatnya sakit hati. Ia justru memutuskan untuk membuat kelompok sendiri, dan anggotanya hanya ia sendiri. Namun apa yang terjadi. Ia justru dapat menyelesaikan praktikum ini dengan nilai yang cukup memuaskan, nilai A. “Dari sana saya melihat bahwa saya memang suka pada pembuktian diri serta mudah tertantang justru ketika saya disepelekan,” ujarnya. Itu juga berlaku ketika saat menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. Diantara para dosen, menganggapnya ia kurang memiliki kemampuan programming. Karenanya ia disarankan untuk mengambil mata kuliah yang membutuhkan skill programming yang cukup tinggi serta mengambil dosen pembimbing yang terkenal cukup ‘killer’ di Jurusan Teknik Informatika, ITS.

Pada saat itu setiap mahasiwa yang mengambil dosen pembimbing tersebut dapat dipastikan membutuhkan waktu penyelesaian tugas akhir rata – rata 3 semester. Tetapi Odi mampu membuktikan bahwa ia dapat menyelesaikannya dalam satu semester serta lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, nilai AB.

Mencari Sudut Pandang Lain

Di tengah – tengah perkuliahannya yang memakan waktu cukup lama, kurang lebih 5 tahun, Odi memutuskan untuk mengambil cuti satu tahun serta mengambil diploma di Australia dengan major pendidikan ‘Small Business’ dan ‘International Business Marketing’. Dalam satu tahun ini Odi banyak belajar mengenai dunia luar. Ia banyak sekali belajar mengenai wawasan dan cara pandang international terhadap hidup dan bisnis. Dan menurutnya salah satu hal yang ia dapatkan dari mengambil diploma tersebut adalah adanya sebuah wawasan baru tentang self confidence.

“Kepercayaan diri saya melambung setelah saya menyelesaikan diploma saya, dan ini dapat dilihat dari orang – orang terdekat saya, mengenai bagaimana saya berbicara dan bagaimana saya mengemukakan pendapat saya,” ujarnya.

Pada satu tahun inilah, Odi belajar banyak mengenai dunia kopi serta nilai – nilai eksotisnya yang menarik minat dan rasa ingin tahunya sebegitu besarnya. “ Selama masa perkuliahannya ia memutuskan mengambil pekerjaan part time di salah satu local coffee shop di Melbourne. “Saya benar – benar buta mengenai dunia kopi saat itu dan rasa penasaran saya benar – benar sangat besar terhadap dunia baru tersebut,” ujar Odi.

Ingin mengetahui lebih banyak tentang Odi, dan bagaimana membangun bisnis Coffee Toffe, baca WK edisi Oktober. Jangan ketinggalan setrumnya, hanya di WK

Full Team PT Coffee Toffee Indonesia

PROFILE Hendy Setiono - Pengusaha UKM (Usaha Kecil Milyaran)

Sukses bisnis kebab yang dikonsep dengan sistem waralaba dan manajemen yang solid, membuat Hendy Setiono mendapatkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 oleh menteri Koperasi dan UKM, ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Mengapa Hendy memilih berbisnis makanan Timur Tengah dan bagaimana dia menjalankannya, simak wawancara Irwansyah dari Warta Ekonomi. berikut Petikannya.

Bisa ceritakan sedikit tentang bisnis anda ?
Saya menggeluti bidang usaha makanan cepat saji ala Timur Tengah yang menggunakan sistem Franchise (Waralaba) dalam operasionalnya.
Sebagai seorang entrepreneur, saya membawa bendera management PT. Baba Rafi Indonesia yang memiliki beberapa bisnis unggulan antara lain : usaha Franchise dengan brand “Kebab Turki Baba Rafi” (sekarang sudah memiliki lebih dari 375 outlet di Indonesia) dan “Roti Maryam Aba-Abi” (sekarang sudah memiliki 30 outlet yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali). Dan dalam waktu kami akan me-launching Franchise dengan brand “Piramizza” yang sekarang masih kami kelola secara mandiri dan sudah beroperasi sebanyak 5 (lima) gerai outlet di Surabaya. Dengan total omzet yang diperoleh setiap tahunnya adalah kurang lebih 15,8 Miliyar.
Investasi awal yang dibutuhkan untuk Franchise Kebab Turki Baba Rafi sangat terjangkau jika diperhitungkan dengan kemudahan dan keuntungan yang akan diperoleh oleh Franchisee (orang yang membeli hak waralaba kami) selama menjalin kerja sama dengan kami (selama 5 tahun masa kerja sama), dari Rp 55.000.000 hingga Rp 105.000.000. Sampai saat ini, kami memiliki 173 orang tenaga kerja yang bergabung dengan PT. Baba Rafi Indonesia. Karyawan kami terdiri atas SDM-SDM yang mempunyai beragam talenta dan kreativitas yang tinggi.

Mengapa Anda memilih mendirikan usaha, bukannya bekerja kantoran seperti yang banyak dilakukan rekan-rekan Anda?

Inilah hidup, penuh tantangan dan lika-liku yang susah untuk ditebak dan diramalkan. Dan saya adalah salah satu icon orang muda yang lebih memilih untuk menekuni dunia profesi yang memiliki resiko kegagalan sangat tinggi, tapi juga sebaliknya memiliki kemungkinan sukses yang sama tingginya pula.
Jadi, kalau rekan-rekan yang lain lebih memilih jadi orang kantoran, sebaliknya saya lebih memilih menjadi penjual Kebab saja. Lha wong jadi penjual Kebab itu enak kok. Saya bisa jalan-jalan ke luar negeri (seperti ke Malaysia) belum lama ini untuk menerima penghargaan di acara Asian Pasific Entrepreneur Awards itu karena saya sebagai penjual Kebab dari Indonesia, bukan sekedar saya sebagai Hendy Setiono.

Kelihatannya Kebab Baba Rafi ini sudah sesuai dengan hobi atau passion anda ?

Sangat tepat sekali. Saya sangat hobi untuk berwisata kuliner, termasuk wisata kuliner untuk makanan yang bernama Kebab ini. Kebetulan beberapa waktu silam, saya mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke salah satu negara di Timur Tengah.
Nah, disanalah saya mulai mengenal dan menyukai santapan khas ala Timur Tengah itu. Cita rasa Kebab yang khas Timur Tengah itu membuat saya semakin tertantang untuk mulai mempopulerkannya sebagai salah satu alternatif fastfood di Indonesia. Dari ide inilah akhirnya saya memilih brand “Kebab Turki Baba Rafi” untuk mulai membuat icon fastfood baru di Indonesia sebagai pioneer di bidangnya.

Berapa investasi yang anda siapkan waktu itu, dan darimana asalnya?

Awal mula saya memulai usaha ini, saya hanya menyiapkan modal Rp. 4.000.000,- yang saya ambil dari dana pribadi saya sendiri.

Apa tantangan yang Anda hadapi ketika mulai berbisnis, apalagi ketika mitra mengetahui bahwa Anda berusia masih amat muda? Lalu, apa yang Anda lakukan?


Usia saya yang masih sangat muda ketika memulai usaha ini bukan menjadi hambatan bagi saya karena justru hal itu menjadikan nilai tambah tersendiri bagi saya dan bisnis yang sedang saya tekuni.
Hambatan kecil yang saya rasakan pada waktu itu adalah dari aspek marketing (pemasaran) dan supply bahan baku yang pada saat itu masih tergolong agak susah didapatkan. Namun hal itu tidak saya biarkan berlama-lama menjadi penghambat kesuksesan saya sebagai entrepreneur muda. Pola pikir itu saya ubah, dari sebuah hambatan saya ubah menjadi sebuah tantangan. Karena tantangan dan peluang itu bedanya sangat tipis sekali untuk mencapai suatu keberhasilan.

Ada pendapat, entrepreneurmuda saat ini “diuntungkan zaman”, sebab memiliki tingkat pendidikan, akses informasi dan pengetahuan, serta jaringan lebih baik ketimbang pengusaha zaman dulu. Menurut Anda?

Pendapat tersebut tidak salah dan sangat betul sekali. Sebagai salah satu icon entrepreneur muda, saya sangat merasakan kemudahan dan keuntungan itu.
Contohnya saja, dengan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, akses informasi dan pengetahuan yang lebih mudah, serta jaringan bisnis yang lebih baik merupakan modal awal bagi seorang entrepreneur di masa sekarang untuk dapat melangkah lebih jauh. Karena hal ini akan sangat menguntungkan kita para entrepreneur muda untuk lebih menguasai market yang akan menjadi target sasaran kita.

Apakah Anda sendiri menggunakan kekuatan jejaring sosial di dunia maya, dan juga di realitas, untuk memenangkan pasar?

Memiliki banyak jaringan bisnis artinya saya semakin mempererat tali silaturrahim dengan rekan-rekan bisnis yang lain. Sementara untuk jaringan di dunia maya ataupun di dunia hanyalah sebuah fasilitas atau media yang lebih mempermudah saya untuk menjalin hubungan bisnis dengan rekanan bisnis saya. Artinya untuk masa sekarang dan yang akan datang kita semakin dipermudah dalam membuat jaringan bisnis untuk menentukan arah pergeseran pasar yang sedang terjadi.

Bagaimana peran keluarga Anda dalam membangun Baba Rafi?

Keluarga bagi saya adalah seperti danau yang memberikan ketenangan dan selalu memberikan inspirasi bagi saya. Di saat kerjaan menumpuk dan semua hampir mendekati deadline, hanya kepada keluargalah saya dapat menemukan ketenangan dan motivasi baru. Support moril dan spirituil yang diberikan oleh keluarga kepada saya dan untuk perkembangan karier entrepreneurship saya adalah sangat berarti.

Lingkup usaha Anda masih di dalam negeri atau sudah merambah ke Luar Negeri?

Alhamdulillah, tahun 2008 ini mungkin boleh dikatakan sebagai tahun tantangan bagi saya karena tahun ini juga kami sedang melakukan persiapan untuk membuka beberapa gerai outlet di negeri jiran Malaysia. Boleh dikatakan, 70% persiapan telah selesai termasuk survey lokasi dan pengurusan izin usaha di sana yang lumayan ruwet sekaligus “njelimet”.
Sekarang tinggal bagaimana saya dan management team PT. Baba Rafi Indonesia mampu mengubah tantangan ini menjadi sebuah peluang untuk mengangkat nama “Kebab Turki Baba Rafi” di negeri orang sekaligus untuk meraih sukses seperti di dalam negeri (Indonesia). Target awal kami memang baru Malaysia sebagai wilayah ekspansi bisnis kami, namun dalam waktu dekat juga akan menyusul negara-negara tetangga yang lain seperti : Negeri Gajah Putih (Thailand), Vietnam, Brunei Darussalam, serta Filipina sebagai wilayah ekspansi bisnis kami. Kami tidak mau hanya dianggap jago kandang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi kita bisa mendulang sukses di negeri orang. Istilahnya “Ayo rek, kapan lagi kita jadi Bos di negara orang???”

Apakah usaha Anda sudah mencapai BEP? Berapa lama dari pendirian? Apakah Anda merasa sudah sukses dalam menjalani bisnis ini?

Usaha saya sudah mencapai BEP, tapi saya tidak akan pernah merasa puas dengan bisnis ini karena bagi seorang entrepreneur, kepuasan itu adalah awal dari kehancuran. Semakin cepat seorang entrepreneur merasakan puas, maka semakin dekat dan semakin cepat pula kehancuran usahanya. Kalau saya sudah puas dengan apa yang sudah saya dapat, maka selamanya saya tidak akan bisa mengembangkan bisnis ke luar negeri.

[Warta Ekonomi]

Proses Produksi Booth Kebab Turki Baba Rafi

Proses Produksi Booth Kebab Turki Baba Rafi
Desain Light Booth Kebab Turki. Branding mulai dari: Gerobak, Booth, Outlet Mall dan versi Restoran

Booth Kebab Turki Klasik

Booth Kebab Turki Klasik
Saat ini desain Booth sudah berkembang di model Booth terbuat Dari Besi yang disertai Kanopi Menarik

Ciptakan Gerobak Franchise milikmu sendiri atau Beli Franchise?

Ciptakan Gerobak Franchise milikmu sendiri atau Beli Franchise?
Designer Grafis, Interior, Produk kami siap mewujudkan Visualisasi Bisnis Kuliner anda supaya tampil Menarik.

Interior Kedai Kopi

Interior Kedai Kopi
Indonesian 100% Coffee House

Cafe Coffee Toffee Specialty

Cafe Coffee Toffee Specialty
Interior Kedai Kopi yang cozy

Outlet Makanan Indoor Mall

Outlet Makanan Indoor Mall
Desain Outlet Makanan yang berdiri mandiri: Island Outlet

Gerobak Jualan Makanan Unik

Gerobak Jualan Makanan Unik
Rombong, Gerobak, Booth, Cafe dan Restoran standart Franchise

Masuk Koran lagi Cak, Rombongku di Tabloid Kontan

Masuk Koran lagi Cak, Rombongku di Tabloid Kontan
Jika Desain Memang Unik, Pewaralaba Tentu Tertarik

Gerobak Unik dan Booth Besi

Gerobak Unik dan Booth Besi
Bermacam-macam Model Gerobak, Booth, Rombong dan Stand Mini Outlet Mall

Packaging Makanan

Packaging Makanan
Kemasan Box Makanan, Packaging Gelas, Stiker di Gelas, Label Makanan

liputan media tentang ROMBONGKU

liputan media tentang ROMBONGKU
liputan tabloid saji

Gerobak dan Booth

Gerobak dan Booth
Gerobak, Booth dan Outlet Mall

Booth Coffee Toffee

Booth Coffee Toffee
Proses Produksi Booth Coffee Toffee

Booth Cup Coffee Toffee

Booth Cup Coffee Toffee
Model Pertama dari Booth Coffee Toffee. Model ini sudah tidak dipakai lagi :)

Logo dan Maskot Bisnis Makanan

Logo dan Maskot Bisnis Makanan
Desain Logo, Maskot, Brosur, Menu untuk Bisnis Makanan dan Minuman

Persiapkan Bisnis Kulinermu dengan Visualisasi + Branding yang Lengkap sebagai Senjatanya

Persiapkan Bisnis Kulinermu dengan Visualisasi + Branding yang Lengkap sebagai Senjatanya
Logo, Maskot, Kemasan, Brosur Menu, Tipe Outlet Gerobak Outdoor dan Gerobak Indoor. Semua didesain Imut dan Lucu

Logo dan Branding Bisnis Makanan serta Lainnya

Logo dan Branding Bisnis Makanan serta Lainnya
Logo, Brosur, X-Banner, Stationary, Stiker, Mini Outlet, Seragam, Etalase Display

Waktu Operasional Rombongku

Waktu Operasional Rombongku
Senin-Sabtu, Jam 09.00-18.00